BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara
yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Sumber daya alam tersebut
banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, antara lain dalam bidang
ekonomi, bidang kesehatan, bidang tekhnologi dan lain-lain. Sumber daya alam
dibagi menjadi dua macam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Namun, sungguh sangat
disayangkan apabila masyarakat Indonesia kurang menyadari akan pentingnya
manfaat dari sumber daya alam tersebut. Kebanyakan dari mereka menggunakannya
secara ilegal tanpa memperdulikan akibat yang akan ditimbulkan bagi kehidupan
yang akan datang. Mereka menggunakannya untuk kepentingan pribadi tanpa
memperdulikan kepentingan umum. Akibatnya, banyak sumber daya alam yang
berkurang dan hampir mengalami kepunahan. Untuk mengantisipasi (mencegah) agar
hal tersebut tidak terjadi, maka kita sebagai generasi penerus harus berusaha
menjaga, merawat dan melestarikan sumber daya alam tersebut agar tidak
mengalami kepunahan.
Salah satu sumber daya
alam yang bermanfaat di bidang kesehatan adalah sirsak. Sirsak memiliki
bagian-bagian, seperti daun, buah, bunga dan biji sirsak untuk kesehatan
terutama untuk pengobatan kanker, ambeien, sakit liver, bisul, eksim, rematik,
sakit pinggang dan lain-lain.
1.2. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan
latar belakang di atas, maka saya dapat mengambil pembatasan masalah sebagai
berikut :
1. Asal-usul buah sirsak?
2. Apakah kandungan serta kegunaan
atau manfaat dari sirsak?
3. Bagaimana cara untuk membuat sirsak
menjadi bahan obat?
4. Apa
keunggulan sirsak dibandingkan dengan buah lain?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui dan memaparkan secara jelas
dan rinci asal-usul buah sirsak.
3. Untuk mengetahui cara membuat sirsak untuk
bahan obat.
4. Untuk mengetahui cara membudidayakan sirsak
dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur pertanian agar menghasilkan
kwalitas sirsak yang bagus.
5. Untuk mengetahui keunggulan sirsak
dibandingkan dengan buah lain.
1.4. Metodologi Penulisan
Tersusunnya makalah ini
didahului dengan kegiatan penelitian, kemudian berdasarkan data-data yang
diperoleh, diolah dan dianalisa sehingga diperoleh suatu keadaan tertentu, dan
kemudian hasil dari penelitian dan pengolahan atau analisa data tersebut
disajikan dalam bentuk makalah ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sirsak
Gambar I.
sirsak
2.2 Klasifikasi Tanaman
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata
2.3 Morfologi
Tanaman
Tanaman
sirsak lebih menyerupai semak
atau perdu
dengan batang
keras. Tinggi tanaman ini mencapai 5m (Haryanto, 2010) sedangkan menurut Ikha (2010)
tanaman sirsak bisa mencapai tinggi sampai 9 meter. Batang sirsak berwarna coklat,
berkayu, bulat dan bercabang. Daunya
bebentuk telur
atau lanset agak tebal dan agak
kaku, pada permukaan bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedang pada bagian
bawah mempunyai warna hjau kekuningan, ujung
runcing, tepi rata, pangkal
meruncing, pertulangan menyirip atau tegak pada urat daun, panjang tangkai 5 mm.
Panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm, aroma yang ditimbulkan daun berupa aroma tak sedap
2.4 Habitat Tanaman sirsak
Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat tetapi untuk
memperoleh hasil buah yang banyak dan besar-besar, maka yang paling baik di tanam di tanah
yang cukup mengandung air di Indonesia, sirsak tumbuh dengan baik pada daerah ketinggian
kurang dari
1000 m dpl
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Sirsak
Sirsak, nangka belanda, atau durian belanda (Annona muricataL.) adalah tumbuhan yang tingginya mencapai 8
m, kulit buahnya berduri-duri pendek dan lunak, isinya berwarna putih serta
berbiji banyak, berwarna hitam, rasanya masam-masam dan manis serta berguna
yang berasal dariKaribia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Di berbagai daerah Indonesia dikenal
sebagai nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka walanda,sirsak (Sunda), nangka buris (Madura), srikaya jawa (Bali), deureuyan belanda (Aceh), durio ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau), sertajambu landa (di Lampung). Penyebutan "belanda" dan
variasinya menunjukkan bahwa sirsak (dari bahasa Belanda: zuurzak, berarti "kantung
asam") didatangkan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda ke Nusantara, yaitu pada abad ke-19, meskipun bukan
berasal dari Eropa.
Tumbuhan ini berbentuk pohon, berwarna coklat
tua, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan
simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong
ke atas dan ada yang mendatar.
Memiliki daun berbentuk jorong (ovalis atau ellipticus).
Permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat (nitidus), tepi daun
rata (integer), daging daun tebal dan kaku seperti kulit/belulang (coriaceus).
Pangkal daun runcing dan ujung daun tumpul (obtusus).
Tanaman ini ditanam secara komersial untuk
diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat, paling
baik ditanam di daerah yang cukup berair. Nama sirsak sendiri berasal dari
bahasa Belanda Zuurzak yang berarti kantung yang asam.
Tanaman ini ditanam secara komersial atau
sambilan untuk diambilbuahnya. Pohon sirsak bisa mencapai tinggi 9 meter.
Di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 m dari
permukaan laut.
Buah sirsak bukan buah sejati, yang
ukurannya cukup besar hingga 20-30 cm dengan berat mencapai 2,5 kg. Yang
dinamakan "buah" sebenarnya adalah kumpulan buah-buah (buah agregat)
dengan biji tunggal yang saling berhimpitan
dan kehilangan batas antar buah. Daging buah sirsak berwarna putih dan memiliki
biji berwarna hitam. Buah ini sering digunakan untuk bahan baku jus minuman
serta es krim. Buah sirsak mengandung banyakkarbohidrat, terutama fruktosa. Kandungan
gizi lainnya adalah vitamin C,vitamin B1 dan vitamin
B2 yang cukup banyak. Bijinya beracun, dan dapat digunakan
sebagai insektisida alami, sebagaimana biji srikaya.
3.2 Kandungan Sirsak
Buah sirsak terdiri atas 67,5 persen daging
buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji buah, dan 4 persen inti buah.
Setelah air, kandungan zat gizi yang
terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu
jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa
dan fruktosa) dengan kadar 81,9 – 93,6 persen dari kandungan gula total.
Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak
(0,3 g/100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak
berasal dari asam organik non volatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan
asam isositrat.
Vitamin yang paling dominan dalam buah sirsak
adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan
vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi hanya dengan
mengkonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi
pada sirsak merupakan zat antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya
tahan tubuh serta memperlambat proses penuaan (tetap awet muda).
Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan
kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral tersebut
penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk membentuk tulang
yang kuat serta menghambat osteoporosis.
Selain komponen gizi, dalam buah sirsak juga
sangat kaya akan komponen non gizi. Salah satu diantaranya adalah mengandung
banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/ 100 g daging buah.
Konsumsi 100 g daging buah dapat memenuhi 13
persen kebutuhan serat pangan sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan
senyawa fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak
manfaatnya bagi kesehatan. Senyawa fitokimia tersebut dipastikan memiliki
khasiat bagi kesehatan, walaupun belum semuanya terbukti secara ilmiah.
Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain
pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan.
Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan,
terutama untuk pengobatan sembelit (susah buang air besar).
3.3 Manfaat buah Sirsak
Manfaat sirsak bagi kesehatan tidak hanya terletak pada daging
buahnya. Namun manfaat sirsak tersebar ke bagian daun, biji, kulit batang,
akar dan bunga. Setiap bagian pohon sirsak memiliki khasiat yang berbeda-beda
dan berpotensi sebagian zat sitotoksik (zat racun).
Manfaat sirsak ditinjau dari bagian-bagiannya
yaitu sebagai berikut :
Daging buah merupakan bagian buah yang dapat dimakan.
Senyawa-senyawa fitokimia yang terkandung dalam buah sirsak diantaranya, annonain, acetaldehyde, muricine, muricinine,
tannin, ananol, anomurine juga mengandung senyawa sitotoksik yang cukup kuat, yaitu acetogennis. Senyawa acetogennis adalah senyawa bioaktif yang
berfungsi sebagai sitotoksik di dalam tubuh manusia.
Buah sirsak mengandung serat yang tinggi.
Serat sangat baik untuk membantu proses pencernaan. Serat ini mampu menghambat
timbulnya penyakit-penyakit dalam usus atau saluran pencernaan. Dengan berbagai
kandungan yang dimilikinya buah sirsak diyakini dapat mengobati penyakit,
disentri, osteoporosis, asam urat, demam, diabetes dan batu empedu.
Manfaat
sirsak untuk pengobatan adalah sebagai berikut :
Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar
dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker. Untuk pencegahan, disarankan
makan atau minum jus buah sirsak. Untuk penyembuhan, bisa dengan merebus 10
lembar daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) ke dalam 3 gelas air dan
direbus terus hingga menguap dan air tinggal 1 gelas saja. Air yang tinggal 1
gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.
Untuk mengobati ambeien . Caranya
peras buah sirsak yang sudah masak untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas,
diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Untuk obat sakit kandung air seni. Caranya
adalah dari buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua
bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, kemudian lakukan terus
secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.
Untuk bayi manfaat yang terkandung dari
sirsak juga ada. Terutama untuk obat tradisonal mencret. Untuk mendapatkan
khasiat semacam ini caranya adalah buah sirsak yang sudah masak. Buah sirsak
diperas dan disaring untuk diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret
sebanyak 2-3 sendok makan.
Untuk sakit pinggang, caranya pakai 20
lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3
gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas. Tapi kalau sakit pinggangnya terlalu
parah obat tradisonal ini mungkin nggak sanggup.
Untuk obat bisul. Gunakan daun sirsak yang
masih muda secukupnya, ditumbuk halus dan ditambah 1/2 sendok air, diaduk sampai
merata, ditempelkan pada bagian bisul.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Buah sirsak merupakan tanaman yang berasal
dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini ditanam secara
komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang
tempat, paling banyak ditanam di daerah yang cukup berair. Ternyata buah ini
juga memiliki banyak maanfaat yang sangat baik untuk kesehatan kita. Namun
sayangnya masih sedikit kalangan yang membudidayakan buah tersebut.
Padahal cara pembudidayaannya tidaklah sulit, hanya membutuhkan ketekunan
dan kesabaran. Jika kita menelusuri lebih nutrisi yang terkandung dalam buah
ini maka kita dapat mengetahui banyaknya manfaat pada buah ini. Selain itu buah
ini juga memiliki potensi yang cukup besar untuk diolah menjadi makanan
alternatif yang memiliki nilai jual yang tinggi.
4.2. Saran
Dengan lebih mengetahui banyaknya manfaat
yang terdapat dalam kandungan buah ini sudah selayaknya kita dapat mengolahnya
menjadi makanan bernutrisi yang dapat bernilai ekonomis tinggi. Sebagai
aktivitas akademika kita juga dapat melakukan penelitian agar buah ini juga
bisa dijadikan salah satu produk pertanian unggulan dalam negeri untuk bisa
bersaing dalam perdagangan global saat ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar